Ketidakwarasan sering kali menjadi sebuah istilah yang menakutkan, mengandung makna gangguan mental, amarah yang meluap, atau bahkan kebodohan yang dalam. Beragam istilah digunakan untuk menggambarkan keadaan ini, baik yang bersifat sementara maupun jangka panjang.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada mereka yang berbicara tanpa arah, seakan tanpa makna. Beberapa di antara kata-kata tersebut mungkin terdengar seperti jeritan, mencerminkan kegelisahan yang mendalam—kadang menyeramkan, kadang memilukan.
Namun, tidak semua bentuk ketidakwarasan berakar dari gangguan mental. Dalam berbagai kepercayaan, ada yang menghubungkannya dengan kerasukan atau pengaruh gaib. Terlepas dari bagaimana hal itu dimaknai, manusia pada dasarnya menginginkan kehidupan yang penuh kesejahteraan—hidup yang damai, bermanfaat, penuh kekuatan, dan berakhir dengan kebahagiaan. Namun, kenyataan sering kali berbicara sebaliknya. Kegagalan dapat membawa seseorang pada keterasingan, membuatnya dipandang sebelah mata, bahkan menjadi bahan cemoohan.
Di sisi lain, ada bentuk ketidakwarasan yang justru melahirkan kebijaksanaan. Seperti kegilaan yang dimiliki oleh para pemikir besar—Einstein, misalnya. Ia begitu terobsesi dengan pengetahuan, bekerja tanpa lelah demi sebuah pemahaman. Baginya, pengetahuan bukan sekadar teori yang didiskusikan, melainkan pengalaman yang harus dijalani. Kita hanya akan benar-benar memahami sesuatu setelah mengalaminya, menghadapi tantangan, dan menemukan solusi di sepanjang perjalanan.
Sejarah juga mencatat bagaimana ketidakwarasan kadang menjadi strategi bertahan hidup. Alkisah, Daud, saat menjadi buronan Raja Saul, berlindung di wilayah Raja Akhis. Ketika keberadaannya terungkap dan nyawanya terancam, ia berpura-pura tidak waras—mencoret-coret pintu gerbang dan membiarkan air liurnya menetes. Karena dianggap tidak berbahaya, ia pun dibiarkan pergi dengan selamat.
Dari kisah ini, kita dapat merenungkan bahwa dalam keadaan tertentu, ketidakwarasan bukan sekadar gangguan, tetapi bisa menjadi cara, strategi, bahkan jalan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan.***
0 Komentar